Kategori: Perempuan dalam perikanan

wfmi-1
wfmi-1
wfmi-2
wfmi-2
wfmi-6
wfmi-6
wfmi-4
wfmi-4
wfmi-3
wfmi-3
wfmi-5
wfmi-5
previous arrow
next arrow

Komunitas nelayan sedang berjuang dalam menghadapi masalah-masalah yang sedang terjadi pada saat ini, diantaranya jumlah ikan yang semakin menurun, perubahan iklim, dan naiknya permukaan air laut. Tidak dapat dipungkiri, perempuan juga memiliki kontribusi yang signifikan dalam sektor perikanan. Meskipun terkadang kontribusi mereka kurang diakui, perempuan-perempuan ini adalah pemeran utama dalam perikanan skala kecil, seperti halnya juga laki-laki. Perempuan menangkap ikan menggunakan perahu atau dengan berjalan kaki; mereka juga langsung memproses ikan-ikan tersebut setelah sampai di daratan, perempuan adalah pedagang, mereka menjual dan membeli hasil laut. Memang benar adanya bahwa keterlibatan perempuan dalam perikanan berbeda-beda tergantung di negara mana mereka berada, namun ada satu hal yang pasti: perempuan memegang peran penting dalam sektor perikanan di seluruh dunia, mengingkari peran perempuan dalam sektor perikanan sama halnya dengan memalingkan muka dari sektor perikanan itu sendiri, menggampangkan permasalahan yang sedang terjadi, dan memandang rendah kapasitas yang ada untuk memecahkan masalah-masalah yang sedang terjadi.

Tentu saja dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh komunitas nelayan, kerjasama dengan seluruh pihak sangat dibutuhkan. Hal ini untuk memastikan bahwa kita memiliki sumber daya, ide-ide, cara pandang, dan kemampuan yang dibutuhkam, oleh karena itu tidak diragukan lagi bahwa keterlibatan perempuan sangatlah penting. Perempuan adalah bagian dari solusi jika kita ingin melindungi laut dan mendukung kehidupan masyarakat yang bergantung pada laut.

Seri ini merupakan kumpulan profil dari perempuan-perempuan inspirasional yang bekerja dalam pengelolaan perikanan dan konservasi laut Indonesia. Melalui seri ini, Blue Ventures ingin menekankan pentingnya kerja-kerja yang dilakukan organisasi mitra di Indonesia, dan terutama untuk menggarisbawahi bahwa perempuan memiliki peran yang sangat penting sebagai pemimpin dan penggerak organisasi-organisasi tersebut. Penerbitan artikel pertama dalam seri ini bertepatan dengan hari perempuan sedunia. Perempuan-perempuan dalam seri ini adalah mereka yang mendobrak label-label di masyarakat yang membatasi perempuan dalam berkarya, mereka yang membawa cara pandang baru yang lebih baik, dan mereka yang menjadi panutan bagi generasi di masa mendatang.

Nurain Lapolo: “Perempuan berada di garda depan dalam perjuangan melawan krisis iklim”

Perempuan di Perikanan 8: Nurain Lapolo adalah direktur perempuan pertama Japesda, sebuah organisasi berbasis komunitas yang bekerja dengan komunitas nelayan skala kecil di Gorontalo dan Sulawesi Tengah, Indonesia.

/ Apr 1, 2021

Menghubungkan gunung dan laut

Perempuan dalam Perikanan 6: “Gunung dan laut adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.” Sebuah percakapan dengan Metty Wasa, Office Manager, Yayasan Tananua, Indonesia

/ Mei 14, 2020

Jangan Menyerah dalam Bekerja Bersama Masyarakat

Perempuan dalam Perikanan 5: Wawancara dengan Ami Raini Putriraya, Site Manager, Sulawesi Utara, YAPEKA

/ Feb 5, 2020

Sang Pendidik

Perempuan dalam perikanan 4: wawancara dengan Hani Nusantari dari JARI

/ Okt 2, 2019

Meningkatkan rasa percaya diri melalui komunikasi

Meningkatkan rasa percaya diri melalui komunikasi - Wawancara dengan Mursiati dari Forkani

/ Jun 20, 2019

Dari Penelitian Hingga Hubungan Kemanusiaan

Wawancara dengan Gayatri Reksodihardjo-Lilley, Pendiri Yayasan LINI

/ Mar 6, 2019